besoksenin.co – Bandara Internasional Kertajati akan segera beroperasi, sobat bsco harus tau nih unit apa saja sih yang ada di Bandar Udara. Apakah ada unit penyedia jodoh, atau unit pemusnah mantan? Uniknya, Isi yang ada di unit ini tuh pria gagah dan kuat semua, loh. Padalah di luar negeri wanita juga boleh bekerja di unit ini, mengapa di Indonesia tidak yah? mungkin takut wanitanya menang banyak kali yaa…
Oke sobat bsco, kali ini kita akan kenalan dengan salah satu unit yang dimana tugas utamanya sangat tidak diharapkan oleh siapapun. Loh, emang tugas utamanya apa? Biar tau ayo kita kenalan.
Unit yang tidak diharapkan bekerja itu adalah Unit PKPPK ( Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam kebakaran ), dimana tugas utamanya adalah “To Save Life” atau menyelamatkan nyawa. Yang artinya unit PKPPK akan melaksanakan tugas utamanya ketika terjadi crash atau terjadi kecelakaan pesawat di Bandar Udara.
Unit PKPPK yang bermarkas di Fire Station ini memang tidak diharapkan bekerja melaksanakan tugas utamanya. Namun, untuk keseharian setiap personel harus selalu siap siaga jika terjadi kecelakaan atau kebakaran di Bandar udara.

Kalau mereka tidak diharapkan bekerja. Lalu apa keseharian personel PKPPK? Ini yang personel PKPPK lakukan untuk selalu siap siaga kapanpun jika terjadi crash :
1. Latihan

Unit PKPPK mengisi waktunya dengan latihan untuk persiapan menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Setiap personel melakukan latihan fisik, taktik dan teknik pemadaman, teknik pertolongan, dan latihan secara teori. Latihan dilakukan secara partial dan keseluruhan dengan berkala.

Setiap personel harus melakukan latihan dengan serius, karena seluruh personel dituntut cepat, tepat, selamat sesuai dengan response time yang telah ditentukan, yaitu kurang dari 3 menit diitung mulai crash bell dibunyikan hingga siap melakukan pemadaman.
Personel PKPPK itu calon suami idaman. Kenapa? Karena mereka selalu dituntut cepat, tepat, selamat.
2. Perawatan

Perawatan yang dimaksud bukanlah perawatan tubuh seperti yang dilakukan cewe – cewe sosialita. Tapi perawatan disini adalah perawatan fasilitas dan kendaraan PKPPK untuk persiapan operasi pertolongan dam pemadaman.
Perawatan ini harus dilakukan secara rutin agar operasi pertolongan berjalan lancar. Maka dari itu tidak hanya personel yang disiapkan dan dilatih, tetapi kendaraan juga harus disiapkan dan diuji keandalan nya.

Selain untuk kesiapan kendaraan beroperasi melakukan pemadaman dan pertolongan kecelakaan pesawat, kendaraan ini juga harganya sangat mahal dan memiliki fasilitas yang sangat canggih seperti : mobil berukuran jumbo ini matic, beberapa fitur yang sudah touch sreen, memiliki fire pump system yang luar biasa melalui pancaran turret dengan jangkauan yang jauh, dan masih banyak lagi.


3. Operasi pertolongan dan pemadaman

Pertolongan kepada korban dilakukan secara cepat namun tetap sesuai prosedur dan tentunya petugas penolong menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) untuk keselamatannya. Evakuasi korban pun tidak sembarangan, karena ada prioritas yang harus diselamatkan terlebih dahulu. Orang sehat akan dievakuasi terlebih dahulu, kemudian korban luka ringan, luka berat/parah, dan terakhir korban meninggal.
Petugas PKPPK yang bertugas sebagai tim rescue harus memiliki mental dan fisik yang bagus, karena tugas ini sangatlah beresiko tinggi. Karena ketika melakukan operasi pertolongan petugas mempertaruhkan nyawanya untuk menolong korban yang ada di dalam pesawat. Maka dari itu latihan jelaslah memiliki peran yang sangat penting bagi petugas PKPPK.
Latihan bukanlah sekedar kegiatan rutinan, tetapi latihan adalah kebutuhan bagi setiap petugas PKPPK demi keselamatan dan lancarnya operasi penyelamatan
Selain operasi pertolongan, ada juga operasi pemadaman. Kenapa harus ada pemadaman? Karena hampir di setiap kecelakaan pesawat terjadi kebakaran. Hal ini terjadi karena pesawat mengangkut banyak bahan bakar yang mudah terbakar. Oleh karena itu petugas PKPPK juga harus siap untuk operasi pemadaman.

Unit PKPPK memang tidak pernah diharapkan bekerja. Tapi ketahuilah kami ada dan selalu siap siaga.
Editor : Fitri Kinasih Husnul Khotimah