besoksenin.co – Ketika sudah lama meninggalkan bangku sekolah, konon sesekali kamu harus mengunjungi sekolahan demi mengobati rindu. Kali ini, atas undangan seorang teman yang menjadi staff di SMP Ar-Rahmat, kami mencoba mendapat sensasi nostalgia tersebut di sekolah yang sudah terkenal seantero Majalengka ini. Begini pengalaman kami mengunjungi SMP Ar-Rahmat.
Jika mendengar Ar-Rahmat, kami pasti langsung teringat di Masjid Jami Ar-Rahmat yang iconic. Beruntung sekali, kali ini kami bisa melihatnya dari dekat. Saat sampai di depan gerbang, kami di sambut oleh dua satpam yang segera memeriksa masker dan suhu tubuh. Jika kamu lapar atau ingin jajan, tak jauh dari pintu masuk, ada Ar-Rahmat-Mart. Terlihat murid-murid keluar masuk untuk membeli sesuatu dari sana. Setelah itu, kami berhadapan dengan masjid Jami Ar-Rahmat. Masjid yang fotonya sering seliweran di sosial media Majalengka ini, rasanya masih terlihat megah, meski termakan usia. Saat masih mengagumi, teman kami datang, lalu ia mengajak kami masuk untuk melihat-lihat.
Kami memasuki lingkungan kelas ketika jam pelajaran tengah berlangsung, sekolah ini berada jauh di jalan raya, maka ketika kelas berlangsung, suasananya hening dan benar-benar atmosfer yang bisa memberikan anak-anak fokus untuk menimba ilmu. Ada 12 kelas di SMP Ar-Rahmat, setiap kelas rata-rata memiliki 30 siswa dengan santri putra dan putrinya dipisahkan kelasnya. Muridnya tersebar dari seluruh penjuru Majalengka, Indramayu dan Cirebon. Bahkan ada beberapa siswa yang mendaftar dari luar Pulau Jawa. Ada anak pejabat, ada anak pedagang, semuanya bisa sekolah di sini. Bahkan untuk murid yang berasal dari warga setempat, bisa mendapatkan beasiswa. Atlet junior kebanggaan Majalengka yang menjadi atlet menembak nasional, M Fadlan Prakasa Wibawa juga sudah mendaftar dan akan meneruskan sekolah di SMP Ar-Rahmat. Ada juga Juara tiga olimpiade Matematika, Kayla Istiana Nursyifa. Alumni dari SD Ar-Rahmat.
Lalu apa sebenarnya daya tarik SMP Ar-Rahmat sehingga banyak orang tua murid yang berbondong-bondong mendaftarkan anaknya di sini?
Menurut kami, konsep asrama yang ditawarkan SMP Ar-Rahmat sangat-lah menarik. Anak seusia SMP saat ini tidak memiliki banyak kegiatan, sehingga berpotensi ketergantungan pada gadget atau konsol game. Belum lagi, di tengah era covid-19 ini, banyak anak yang sendirian di rumah dan sulit bermain bersama teman-teman. Dengan konsep asrama, anak kita akan terbiasa dengan schedule, bisa mengurangi kecanduan pada game dengan aneka kegiatan sosial dengan hidup bersama-sama dengan teman.
Di SMP Ar-Rahmat ini, kurikulum kepondokan dan kurikulum umum terintegrasi. Anak kita bakal belajar seperti pelajar SMP umumnya, sekaligus mendapat kegiatan kepondokan sebelum dan sesudah jam sekolah. Sehingga di usia dini ini mereka sudah tidak punya waktu untuk kegiatan yang sama sekali tidak bermanfaat. Integrasi dua kurikulum tersebut merupakan upaya implementatif dari Ayat Al-Qur’an, yang menganjurkan umat islam agar menguasai dua keilmuan sekaligus, yaitu Agama dan Sains. Sehingga diharapkan lahir generasi ilmuwan dan pemikir islam yang Mutafaqqih fi ad-diin, dan mampu menjadi Penuntun Umat.
“Selain menyiapkan peserta didik untuk menghadapi revolusi industri 4.0, kami ingin menanamkan akhlak sejak dini. Kami ingin menyiapkan generasi milenial yang berakhlak,” seru teman kami, yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah di sini.
Gigin Ginanjar, A.Md. Sn, Wakasek Kesiswaan SMP Ar-Rahmat
Kegiatan siswa sendiri dimulai sebelum shubuh, qiyamul lail. Kemudian ada pelajaran bil kolam, yang pengasuh utamanya adalah Dr. Kyai Haji Adib M.Ag, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat. Bil kolam merupakan metode tentang tata Bahasa cara menterjemahkan Al-quran. Kegiatan berlanjut sampai jam setengah tujuh, lalu dilanjutkan dengan sarapan.
Barulah setelah itu, kegiatan sekolah regular dimulai hinga kurang lebih 7 jam ke depan. Ketika pulang sekolah, aktivitas dilanjutkan dengan persiapan sholat ashar dan ekstrakurikuler. Ekstrakulikuler yang ada di Ar-Rahmat diantaranya : PRAMUKA, PMR, PASKIBRA, Silat, Futsal, Tahfidz dan Kesenian. Setelah melaksanakan kegiatan Ekskul para santri istirahat persiapan sholat magrib berjamaah. Setelah Shalat Isya barulah anak-anak bisa istirahat dengan belajar malam.
Baca juga: https://besoksenin.co/siswi-ar-siswi-ar-rahmat-juarai-lomba-mtq-tingkat-nasional/
Saat kumandang adan dzuhur, terlihat para siswa bergegas menuju masjid, dan mengantri dengan rapih di tempat wudhu, saat bertemu kami mereka tersenyum dan menyapa. Oh ya, para siswa laki-laki yang memakai peci, dan hijab bagi siswa perempuan. Ini dia, yang menonjol di SMP Ar-Rahmat adalah, sekolah ini kental dengan nuansa islami namun berbasis teknologi. Contohnya saja, ketika anak-anak hendak sholat, mereka harus absen dengan fingerprint. Lab komputer yang lengkap dan setiap ruangan ber-AC, bahkan setiap kelas juga dilengkapi dengan dua CCTV.
Dengan fasilitas yang selengkap itu, tidak heran mengapa SMP Ar-Rahmat selalu langganan juara dalam lomba-lomba antar sekolah di berbagai tingkatan, diantaranya adalah; Juara 1 MTQ Kabupaten, Juara 1 Olimpiade PAI Kabupaten, Juara 2 Olimpiade PAI Provinsi, hingga Juara 2 Lomba MTQ Nasional. Terakhir, Santriwati Ar-Rahmat menyabet dua gelar sekaligus dalam gelaran milad ke-14 SMA 1 Sindangwangi, yang baru saja dilaksanakan minggu kemarin. Yaitu juara 1 MTQ yang dibawa pulang oleh Rina Aulia Putri, dan Juara 2 Lomba Baca Puisi oleh Fhadiah Alipiah Putri.
Begitulah pengalaman kami mengunjungi SMP Ar-Rahmat.